tentang saya

October 14, 2012

if you're good at something, never do it for free.

diantara tiga film trilogi batman garapan sutradara christopher nolan, banyak orang menjadikan film kedua sebagai film paling favorit. banyak orang termasuk saya. menariknya, alasan kenapa the dark knight menjadi film yang paling favorit bukan karena aksi sang jagoan. malah sebaliknya, tokoh joker lah yang menjadikan film ini memiliki ruh sangat kuat (#halah). konon kabarnya, butuh waktu satu bulan penuh bagi almarhum heath ledger, sang pemeran joker, untuk mempelajari dan "memasukkan" karakter joker ke dalam dirinya. itupun dilakukannya sendirian di sebuah apartemen.

dalam the dark knight, joker banyak mengeluarkan quote-quote keren. salah satunya adalah yang menjadi judul blogpost ini.


credit to creator
beberapa waktu lalu, murid-murid di sekolahan ibu saya ikut lomba baris-berbaris yang diselenggarakan oleh polda jawa timur di surabaya (baru di malang sini saya tau kalo baris-berbaris juga ada lombanya). nah, untuk hari kamis besok tanggal 18 oktober, rencananya mereka itu mau tampil lagi di depan kapolri. jadi sudah beberapa hari ini sering latihan. dan minggu pagi ini tadi, iseng-iseng saya ke sekolah nonton latihan mereka.

disela-sela jeda latihan, ada seorang guru yang mengeluhkan bel otomatis sekolah yang masih belum berfungsi sebagaimana mestinya. bel otomatis ini memang baru beberapa hari yang lalu dipasang. nantinya setiap pergantian jam pelajaran, akan ditandai dengen bunyi bel dan suara rekaman. ini semua diatur oleh sebuah software.

sebagai seorang pakar multimedia yang ilmunya melebihi roy suryo orang yang selalu saja pengen tau, saya sedikit tergelitik untuk melihat ada masalah apa dengan software bel otomatis itu. sebelumnya saya sudah tanya-tanya harga pengadaan bel otomatis ini. katanya untuk perangkat kerasnya sekitar 300 ribu, dan untuk softwarenya sendiri 500 ribu. ooh, okay, software seharga 500 ribu. sungguh amat sayang kalo tidak bisa digunakan.

tidak bisa saya bayangkan perintah atau hormon apa yang dikeluarkan otak untuk menahan ratusan syaraf motorik di kedua tangan saya agar tidak membalikkan meja komputer dan seluruh isinya saat saya melihat software seharga 500 ribu itu. dalam bayangan saya sebelumnya, software itu adalah sebuah software yang dicompile dari ratusan baris skrip hasil ketikan tangan manual dengan menggunakan, paling tidak, bahasa pemrograman visual basic. namun, seperti sebuah kalimat yang sudah sangat terkenal bahwa seringkali kenyataan tidak sama dengan bayangan, yang saya lihat adalah sebuah software bernama Chameleon Clock yang bisa didapatkan gratis di internet!!! yaaa, sebenarnya nggak gratis juga sik, karena Chameleon Clock itu sebuah software yang berlisensi shareware alias kudu bayar. tapi. .ya, taulah caranya gimana biar bisa gratis (HIDUP MAHASISWA!!!).

sekilas tentang Chameleon Clock: Chameleon Clock is a digital desktop clock that changes the look of your standard desktop clock. naah, salah satu fungsi tambahan Chameleon Clock ini adalah alarm yang bisa diatur waktunya dan suara alarm yang bisa disesuaikan dengan keinginan kita. so, secara garis besar, mekanisme kerja bel otomatis sekolah yang totalnya seharga 800 ribu itu adalah sebagai berikut. Chameleon Clock dengan alarm yang diatur sesuai waktu sekolah (jam masuk, ganti pelajaran, istirahat, dll) => suara alarm yang diganti dengan suara rekaman pemberitahuan waktu tersebut => komputer yang dihubungkan dengan sound system (TOA). selesai.

nah, lantas apa hubungannya dengan quote joker yang ada di cerita ini? well, if you're good at something, never do it for free seolah-olah mengajarkanmu untuk selalu memberikan harga atas kemampuan yang kamu miliki. tentunya semakin unik kemampuan itu, sudah seharunya self-value yang kamu berikan pun semakin tinggi. tingginya self-value juga dipengaruhi oleh seberapa lama proses untuk mendapatkan kemampuan itu.

ada yang pernah ke pasar minggu? disana ada stand tempat bikin lukisan tangan/kaki dari hena kan? terakhir saya kesana harganya sekitar 15-20 ribu rupiah untuk satu motif. apa disini ada yang pernah komentar, "yaelah, cuma coret-coretan gini aja 15 ribu."

cuma coret-coretan gini aja katamu?

taukah kamu berapa hena yang dihabiskan saat sang pelukis belajar membuat cuma coret-coretan gini aja pertama kali?

taukah kamu berapa detik yang dihabiskan oleh sang pembuat motif itu ketika pelan-pelan mulai menggoreskan kuasnya hanya untuk bisa membuat cuma coret-coretan gini aja suatu hari nanti?

atau mungkin contoh lain di dunia sipil. mungkin banyak yang ngerasani kenapa harga seorang konsultan perencana itu mahal sekali. padahal jaman sekarang ini semua sudah serba komputer. bahkan perhitungan struktur pun bisa dilakukan dengan software. kenapa masih mahal aja.

itu kan katamu.

itu kan yang kamu tau.

yang tidak kamu tau itu kan waktu dan tetes keringat yang dihabiskan untuk memahami sebuah konsep kenapa bisa begini. .kenapa bisa begitu.

makanya saya kadang merasa kasihan dengan anak desainer grafis yang bekerja di sebuah percetakan dengan tulisan "GRATIS DESIGN!" di balihonya. seolah-olah bekerja di percetakan itu harus dibayar dengan menggadaikan self-value.

konflik muncul saat self-value yang kamu miliki ternyata berbeda dengan self-value milik orang lain, padahal kalian berdua memiliki kemampuan yang sama. memang benar, tidak ada aturan baku tentang self-value itu. namun juga tidak bisa dipungkiri, ada semacam tolok ukur tidak tertulis tentang hal ini.

ya nggak usah jauh-jauh cari contoh deh. ambil saja kasus saya diatas. harga 500 ribu untuk sebuah software yang bisa didapatkan gratis di internet? somebody please wake me up. i must be dreaming.

oke. .oke saya akui, memang tidak pernah terlintas sedikitpun ide menggunakan software Chameleon Clock untuk bel otomatis sekolah, walaupun sudah sejak lama sekali saya tau dan sangat familier dengan software ini. apakah 500 ribu itu adalah harga untuk ide cemerlang tersebut?

saya salah satu orang yang sangat menghargai kretifitas. bagi saya, ide itu mahal harganya. tapi tetap, menurut saya ide penggunaan Chameleon Clock sebagai bel otomatis ini tidak seharusnya semahal 500 ribu.

yang lebih menjengkelkan lagi, splash screen dari Chameleon Clock ini dimodifikasi sedemikian rupa sehingga seolah-olah software ini memang hasil karya "sang developer". i mean, come on. .kalo emang software hasil crack, ya udahlah dibiarin aja. ngebajak aja udah dosa, ini malah nambah dosa dengan sok ngaku hasil karya kamu. cape deeh. modifikasi disini bukan di bagian about trus kemudian registered to nya yang diganti dengan nama kita sendiri lho ya.

saya nulis ini bukan karena ngiri ada yang bisa dapat 500 ribu hanya dengan modal Chameleon Clock. hanya saja saya gumun (bahasa indonesianya apa ya?). gumun tentang apa? ya gumun tentang ketidaktahuan seseorang tentang Chameleon Clock dan orang lain lagi yang cukup cerdas untuk melihat hal ini sebagai kesempatan.

teman-teman saya punya semacam perkataan sarkasme untuk sesuatu dengan harga yang jauh lebih mahal daripada mestinya. byuh, sing dodolan iki mesti wes munggah kaji bolak-balek.

pada akhirnya yang jadi persoalan adalah, seberapa besar self-value yang kamu berikan pada dirimu sendiri, dan seberapa keras usahamu untuk meyakinkan orang lain bahwa kamu pantas dengan self-value sebesar itu.

No comments:

Post a Comment