tentang saya

June 25, 2012

lelaki tak kasat mata

Lelaki itu berdiri diam, mematung diantara puluhan orang yang berlalu-lalang di depannya. Dia perhatikan sedikit guratan kesedihan di wajah setiap orang-orang itu. Mengapa mereka tidak menyadari keberadaanku, batinnya. Mereka terus saja melewatiku tanpa sedikitpun memberi pandangan. Dan yang lebih penting lagi, mau apa mereka semua disini, ada apakah gerangan?

Tiba-tiba saja kerumunan orang itu bergerak seperti dikomando. Beberapa orang diantara mereka tampak menggendong sesuatu.
Apa itu yang digendong, tanya sang lelaki.
Oh Tuhan, itu aku!!!
Bukan, itu bukan aku. Itu tubuhku.
Berarti. .aku sudah mati?
YA TUHAN, AKU SUDAH MATI!!!

Lelaki itu terus menyaksikan tubuhnya dibawa oleh para pelayat. Tubuh yang terbujur kaku itu akhirnya diturunkan dan ditutup tanah merah.

Jadi. .aku sudah mati?
Ya, aku sudah mati.
Tapi kenapa aku masih disini?
Apa karena ada sesuatu yang harus aku selesaikan dulu disini?

Lelaki itupun mulai berjalan tak tentu arah. Tak ada seorangpun yang dapat melihatnya. Kecuali perempuan itu. Ya, perempuan itu bisa melihatnya. Perempuan yang sedari tadi memperhatikan kebingungannya.
Segera ia hampiri perempuan itu.

Hey, kau bisa melihatku? Tanya sang lelaki.
Sayangnya iya, aku bisa melihatmu. Juga yang lain sepertimu. Jawab perempuan dengan tatapan mata kosong dan tanpa sedikitpun senyum di bibirnya itu.

Baiklah, karena hanya kau satu-satunya yang bisa melihat dan menyadari keberadaanku, bisakah kau sedikit membantuku? ada seseorang yang harus aku temui. Pinta lelaki tak kasat mata.
Siapa dia, dan dimana dia sekarang? Tanya perempuan itu lagi.
Dia adalah seorang perempuan yang masih selalu aku sayangi, bahkan di detik ketika keadaanku belum seperti ini. Dan dia, ada disana.

Lelaki itu menunjuk ke arah dimana seorang wanita berparas cantik sedang duduk ditemani seorang laki-laki. Mereka tampak bahagia, tertawa bersama-sama.

Baiklah, mari kita temui dia.

Lelaki tak kasat mata itu pun berjalan ditemani oleh satu-satunya orang yang dapat mendengar dan melihatnya. Sampai mereka berdua tiba di hadapan sang perempuan yang dimaksud oleh lelaki tak kasat mata tadi. Perempuan itu tampak heran dengan kehadiran perempuan asing yang muncul dihadapannya secara tiba-tiba.

Kita sudah disini. Apa yang ingin kau sampaikan? Tanya perempuan kepada lelaki tak kasat mata.
Katakan saja pada perempuan ini, aku masih menyayanginya sampai detik terakhir saat aku masih terlihat.

Perempuan itupun menyampaikan pesan dari lelaki tak kasat mata kepada perempuan cantik yang sedang duduk di depannya.

Hey, ada apa ini? Kenapa tiba-tiba aku terasa ringan seperti ini?
Urusanmu sudah selesai disini. Saatnya kau menuju rumahmu yang baru, kata perempuan itu setelah dia selesai menyampaikan pesan lelaki tak kasat mata.

Jadi begitu ya, ternyata ini urusanku yang belum selesai itu. Baiklah, terimakasih kawan, sepertinya ini adalah pertemuan pertama dan terakhir kita. Selamat tinggal.

Dan lelaki tak kasat mata itu pun perlahan menghilang. Bahkan mata sang perempuan kawannya itupun tak mampu lagi menangkap sosok yang baru saja ditolongnya itu.
-----------------------
Sent from my Nokia E63 SmartPhone.

No comments:

Post a Comment