tentang saya

August 22, 2013

i might be wrong

setiap kali ada topik yang mengundang kontroversi di jagat twitter, rasanya tangan ini ngebet banget ngetik sebaris-dua baris komentar. tapi setiap kali itu pula draft tweet yang sudah dibuat, yang hanya berjarak satu klik untuk nyasar masuk ke timeline kamu, selalu saja berakhir di ikon X.

sejauh ini, komentar yang terpikir di otak saya sebagai respon atas isu-isu hangat twitter memang komentar yang cenderung menghakimi. well, sebenarnya itulah yang membuat kenapa pada akhirnya tweet komentar saya tidak jadi dipublish.

sering sekali topik-topik yang menyebar di twitter masih berasal dari satu sumber, padahal topik itu sebenarnya melibatkan dua pihak, atau bahkan lebih. nah, di sinilah yang selalu membuat saya ragu untuk memberikan komentar. gimana kalo saya udah komen (yang menghakimi, tentunya) dan ternyata saya yang salah? toh ini masih versi orang pertama, belum ada tanggapan dari lawannya?